Pages

Wednesday, May 01, 2013

Khalilullah: Kisah Cinta Yang Benar



Bismillah..

Ini kisah sebuah kecintaan yang benar
pada saat compang campingnya diriku mencari-cari contoh terbaik buat diri
Dan ku kira, indah sekali kisah ini jika ku bisa rasainya bersama kalian..




*************************************************************

"Kakak, ada apa dengan Ar-Rasul Ibrahim Khalilullah?" 


"Kau tahu adikku.." matanya berkaca-kaca."Ar-Rasul Ibrahim itu benar-benar punya kisah yang memujuk hatimu. Menjadikan kau merasai alangkah kerdilnya dirimu. Mengajarkan kau keindahan dalam pengorbanan dan kesabaran.." begitu kakak menerangkan dalam nafasnya yang tersekat-sekat

Aku termangu sendiri. Hebat benarkah Ar-Rasul Khalilullah itu? punya cerita sehebat apa sehingga mampu menggoncang perasaan kakak saat bicara tentangnya. Aku tidak punya jawapan. Yang ku tahu, aku harus pantas mencari perasaan seperti kakak..


*************************************************************



Ku sebut namamu 'khalilullah'
Alangkah dekat sekali saat ku menyoroti kisahmu satu demi satu
Dan ku kira, baru hari ini ku mengerti perasaan kakak dahulu..

"Ar-Rasul Ibrahim itu.." ujarku perlahan-lahan..
tidak pernah sekali dia mengenal erti putus asa dalam ketaatannya pada tuhan
Bukan kau tidak tahu, dari kecil lagi fikirannya celaru memikirkan di mana tuhan yang sebenarnya. Lalu, dimusnahkan berhala dan tanpa takut dia keluar kepada kaumnya menyoal kembali kebodohan mereka menyembah patung yang tidak berkuasa apa-apa

Dan tuhan mengujinya dengan dibakar di dalam api yang marak menyala
Di serahkan dirinya sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa..

"Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku, sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku.'" (QS. Maryam: 47-48)

Begitulah..
Ar-Rasul Ibrahim berdoa tanpa henti
Menyeru kaumnya pada yang Maha Esa
Daripada kaumnya yang biasa sehinggalah kepada Raja yang angkuh membuktikan bahwa dia juga bisa menghidupkan dan mematikan
Dan si khalilullah itu tak pernah berputus asa meski tidak ramai yang menyahut ajakannya
Perjalanan diteruskan, ke kota Haran, Palestina sehingga ke Mesir
Setiap langkahnya hanya untuk menyatakan kebenaran
Tak pernah sekali dia berhenti, sehingga dirinya terus dimamah usia bersama pendamping setia, Sarah

Bukan Allah tidak tahu rasa hatinya saat diri diinjak usia
tetapi, alangkah hebatnya keimanan Ar-Rasul Khalilullah
Dirinya tetap berbaik sangka, bahkan dalam kehidupannya tidak pernah putus dalam berdoa
Bahwa Allah nyata lebih tahu yang terbaik untuk dirinya..

"Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah." (QS. Hud: 75) 

Yang dia tahu adalah bahawa dia harus kembali berdoa dan berbaik sangka
Bahwa Allah tidak pernah menzalimi hambaNya
kerna Allah itu cinta pada mereka yang tulus benar keimanannya..

Dan Ar-Rasul Ibrahim menunjukkan teladan
Pada sisi-sisi keimanan dan kecintaan yang membara

"Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: 'Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana engkau menghidupkan orang yang mati. 'Allah berfirman: 'Belum yakinkah kamu?' Ibrahim menjawab: 'Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku).'" (QS. al-Baqarah: 260)

Bukan tidak meyakini tuhan yang satu
tetapi kerana cinta yang menyala di dalam dirinya

Dan ku yakin benar
Bahwa Ar-Rasul itu tidak bertanya kerana imannya rapuh
Bahkan ia bukanlah soalan untuk menjauhkan, tetapi sebagai satu kenyaman di hati  untuk sesuatu yang dicintai

Seperti layaknya seorang anak yang bertanya kepada si ibu,
"Ibu, kenapakah sedari kecil kamu sanggup melakukan semua ini untuk aku?"
Bukan kerana dia tidak percaya, tetapi kerana si ibu sangat ajaib di matanya.
Pengorbanan dan kasih sayang itu  mengagumkannya, dan yang diminta adalah jawapan yang bukan sekadar kata-kata, tetapi sebuah pelukan kasih sayang yang menenangkan..

*********************************************************

Dan aku terus menelusuri kisah Ar-Rasul khalilullah
Saat Allah perintahkan dia untuk menyembelih anak pertama yang sangat disayangi
Bukan kita tidak bisa mengerti perasaan seorang ayah
tetapi Ar-Rasul itu tetap berbaik-sangka
Ditanya pada anak yang dikasihi mengenai perintah Allah itu
Dan nyata anak itu, Ismail mewarisi hati yang suci milik sang ayah
"Wahai bapaku, lakukanlah apa yang tuhan perintahkan. InsyaAllah, kau akan melihatku sebagai seorang yang sabar.."

Bukan sekadar itu ujiannya, ketetapan Allah memerintahkannya untuk tinggal berjauhan dari si anak
Sedang dalam dirinya ada gelora perasaan seorang ayah yang merindukan anaknya setelah berpisah sekian lama
Tetapi, khalilullah itu tidak membentak tuhan dengan persoalan demi persoalan
meski ujian yang datang padanya bukan calang-calang
Ar-Rasul itu benar-benar akur pada ketetapan tuhan..

Dan Allah maha mengetahui isi hati hambanya
lalu Dia hadirkan berita gembira tentang lahirnya anak bersama Sarah
meski saat itu usianya sudah lanjut benar..

"Apakah kamu memberi khabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu khabarkan ini?" (QS. al-Hijr: 54)

"Mereka menjawab: 'Kami menyampaikan khabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.'" (QS. al-Hijr: 55)

"Ibrahim berkata: 'Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya,
kecuali orang-orang yang sesat.'" (QS. al-Hijr: 56)

Bukan kerana hatinya meragui kuasa Allah
tetapi kerana kegembiraan yang tidak terkata
Bahkan sehingga ke akhirnya segala puji dikembalikan kepada Allah
Dan disetiap butir bicaranya tidak jemu menunjukkan suatu teladan tentang sebuah perasaan orang yang beriman..

****************************************************************

Dan aku kembali menyelak lembaran demi lembaran di dalam Al-Quran
Nyata aku tidak menemukan satu kisah pun dari Ar-Rasul ini tentang kefuturannya 
Tentang keluhan penatnya saat ujian datang menghimpit dirinya
Tentang hibanya dalam yang mempersoalkan apa yang Allah perintahkan untuknya..
Nyata aku tidak menemukan walau satu ayat pun.
Yang ada hanyalah pertanyaan untuk menenangkan hatinya atas dasar cinta yang benar..
Yang ada adalah sebuah jiwa yang besar dalam membawa seruan dari tuhan tanpa henti meski ditolak berkali-kali
Dan, dalam setiap bicaranya ku temukan bicara demi bicara yang memujuk hati untuk berbaik sangka dan terus redha dalam ketetapan tuhan yang Maha Kuasa..

hari ini, wahai kakak
Baru ku fahami..
Mengapa nama itu yang disebut dalam setiap dua rakaat solatku saban hari

Bahwa Ar-Rasul Ibrahim ini benar-benar contoh teladan sebuah kecintaan seorang hamba kepada tuhannya.. :')


 

0 orang yang dikasihi Allah..:

Post a Comment